PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) menggelar Hyundai EV Tour dari Jakarta ke Bali untuk membuktikan ketangguhan mobil listrik Ioniq 5 dan Ioniq 6. Total perjalanan dari road trip ini adalah 6 hari dimulai sejak 2 hingga 6 Oktober 2023.
Salah satu yang menarik dari klaim HMID adalah soal baterai dan sistem yang ditanam pada kedua mobil listrik jagoannya itu. Hyundai Ioniq 5 dan Hyundai Ioniq 6 disebut masih bisa berjalan meski kondisi baterai tersisa nol persen di panel MID.
Dijelaskan oleh Product Expert PT HMID, Bonar Pakpahan, baik Ioniq 5 dan Ioniq 6 masih bisa berjalan untuk beberapa kilometer ketika daya baterai hanya menyisakan nol persen. Hal ini dikarenakan mobil listrik Hyundai memiliki daya cadangan khusus komponen baterainya.
“Untuk Ioniq 5 dan Ioniq 6 ketika baterai sudah nol persen masih bisa jalan 3 hingga 8 kilometer,” kata Bonar di sela-sela Media Test Drive Hyundai EV di Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu malam.
Namun jarak klaim di atas tidaklah mutlak, menurut Bonar daya jangkau Ioniq 5 dan 6 ketika baterai sudah kosong akan berbeda-beda sesuai dengan gaya berkendara dan medan jalan yang dilalui.
“Jadi ketik benar-benar (baterai) nol persen itu bukan serta-merta fungsi mobil langsung mati semua secara menyeluruh. Masih memungkinkan mobil itu untuk berjalan beberapa kilometer sebelum akhirnya benar-benar mati total,” lanjutnya.
Kendati begitu, Bonar menyarankan agar pemilik Hyundai Ioniq 5 dan 6 menghindari kebiasaan tersebut. Untuk memperpanjang usia pakai baterai paling ideal selalu mengecas daya baterai sebelum di bawah 10 persen.
“Baterai itu tidak suka di-deep charge, jika itu dilakukan terus menerus setiap saat ada potensi umur pakai baterainya bisa berkurang dibandingkan dengan pemilik yang menggunakan charging di mana mereka men-chargenya di atas 10 persen,” bebernya.
Lalu saat pengisian daya baterai dengan metode fast charging DC (direct charging/arus searah) juga diimbau untuk mengisi hingga 80 persen saja. Hal ini berkontribusi besar untuk memperpanjang masa pakai dari baterai Hyundai Ioniq.
“Bila menggunakan charging station dengan daya DC kami merekomendasikan hanya sampai dengan 80 persen saja. Karena arus DC ini biasanya besar sekali (daya yang dipasok ke baterai) itu bisa membuat suhu internal baterai naik cukup drastis,” pungkas.
Namun beda cerita bila kasus pengisian baterai mobil listrik menggunakan mekanisme normal charging atau AC (alternating current/arus alternatif), dijelaskan oleh Bonar boleh dituntaskan hingga 100 persen.
STARGAZER |
|
Essential 1.5 IVT | IDR 254.800.000 |
Prime 1.5 IVT | IDR 289.700.000 |
STARGAZER X |
|
Prime 1.5 IVT | IDR 322.700.000 |
CRETA |
|
Trend 1.5 IVT | IDR 303.500.000 |
Style 1.5 IVT | IDR 338.000.000 |
Prime 1.5 IVT | IDR 364.000.000 |
Alpha 1.5 IVT | IDR 370.500.000 |
SANTA FE |
|
Signature 2.5 Bensin | IDR 581.700.000 |
Signature 2.2 Diesel | IDR 623.200.000 |
PALISADE |
|
Signature 2.2 AT | IDR 826.000.000 |
Signature 2.2 AWD | IDR 943.500.000 |
IONIQ 5 |
|
Prime Long Range | IDR 768.500.000 |
Signature Long Range | IDR 833.000.000 |
IONIQ 6 |
|
Signature Long Range | IDR 982.500.000 |
STARIA |
|
Signature 7 Seater | IDR 863.000.000 |
Signature 9 Seater | IDR 743.500.000 |
[…] satu yang sangat mumpuni adalah Hyundai Ioniq 5. Mobil listrik ini resmi sudah resmi mengaspal di Indonesia sejak lama. Bahkan, mobil ini dianggap […]